Pages

Horror Story

CLAIRVOYANCE
Oleh ; Muhammad Nurul Anam
Belum lama rasanya aku berangkat tertidur, tiba-tiba aku merasa ada mengguncang tubuhku. Perlahan, aku membuka mata, pandanganku samar-samar menangkap objek tepat di depan muka. Mula-mula hanya berupa bayangan hitam, namun setelah mataku membuka lebar, tampaklah wujud mengerikan. Seraut wajah geseng hitam seraut dengan kulit mengelupas di penuhi dengan darah segar yang terus menetes…
Matanya yang merah ia memandangiku dengan mengerikan, sementara rambut panjangnya Yng kusut terurai menyentuh mukaku.
Aku tak dapat menahan jeritan kengerianku “aaaaaaaa” spontan aku terguling kesamping, sehingga tubuhku jatuh ke lantai.
Aku segera berlari keluar kamar, aku gugup, tegang, hatiku dicekam kengerian.
Aku merasa sosok kengerian itu melayang mengejarku dari arah belakang.
Sepi… dirumah hanya aku sendiri, jeritanku tak henti-henti meminta pertolongan, aku mencari tempat sembunyi namun tak ada hasil… disudut kanan kiri sosok itu selalu menghantui.
Raut wajah mengerikan seisi penuh dendam ia tujukan pandangannya ke arahku,… sosok itu melayang menghampiriku dengan kukunya yang tajam seperti ia ingin mencekik ku,..
Saat itupun tanganku menghampiri kursi di depanku, sekejap tanpa berfikir lama ku ulurkan tanganku dan ku lemparkan kursi tepat ke arah sosok itu.
Kursi itupun tak mengenainya, aku terbirit mengejar waktu untuk berlari, sesempat mungkin aku menuju keluar rumah…
Di tengah malam sunyi dengan kegelapan, ddari arah kejauhan tampak tukang ojek sedang menunggu penumpangnya….( aneh,.. ditengah malam gini kok masih ada tukang ojek ) ucapku dalam batin.
“pak..pak.. ojek pak..”dengan napas yang tersengga-sengga aku meminta tukang ojek itu mengantarkanku.
Tanpa bertanya mau kemana, tukang ojek itu langsung menyalakan motornya, raut wajahnya pun kosong, tak ada ekspresi yang mengisi di seisi raut wajahnya…
Saat perjalanan dengan laju kecepatannya aku merasa ada yang aneh, kucium bau anyir dan amis, tak sengaja pandanganku tertuju pada kaca spion..
“aaaaaa…” kulihat wajah tukang ojek itu memucat memutih dengan darah di senyum tipisnya..terlihat taring yang tajam dari seisi ruang mulutnya….
Seketika akupun loncat dari motornya, sempat aku terguling-guling diatas aspal.. ( aku ketakutan , ada apa sebenarnya ini ). Seakan semua orang menjadi setan yang menghantui.
Aku terpojok duduk termenung dibawah pohon, sekejap terdengar suara rintihan lirih di telingaku, pandanganku mencari terlihat dari kejauhan 7 meter sosok itu berdiri di hadapanku. “ MasyaAllah, Koen maning koen maning, ngopo toh koen iku, aku ki gak ganggu koen lohh, westalaah ojo ganggu aku” ucapku berkata.
Sosok itu hanya tersenyum dan perlahanpun mendekatiku, dengan cakarannya yang tajam ia tampakkan, seakan siap untuk menerkam mangsanya .
“aaaaa…” aku duduk terjaga keringatpun mengalir membasahi tubuhku…aku menarik hela nafas perlahan, haaah, untung saja Cuma mimpi. ( Hatiku sedikit tenang ) . namun aku bingung, kuperhatikan disetiap sela-sela sudut kanan dan kiri, tak ada siapa-siapa, sepi, hanya aku sendiri, tersadar , ku terbangun telah berada di tengah-tengah kuburan…..[]
DIBALIK TETESAN ITU
Oleh: Twenty Seventh Finsteiner
Malam itu nampak begitu pekat dan mencekam. Kuihat dijam dinding yang masih memutarkan detiknya. “01.30 WIB”. Terpampang jelas di bola mataku. Paradigma tak henti-hentinya membuatku gelisah. Awalnya, aku bangun ditemani oleh seorang insan. Kakak kelasku sebut saja namanya “ mbak man”. Dan entah apa saat itu ada sebuah problem diantara kami. Tanpa kusadari, saat diriku mengisakkan tangisku, ia tega meninggalkanku. Mbak man berpindah ke aula masjidi haram sebelah timur dekat dengan jendela. Kemudian ia membuka Al-Qurannya.
Tak lama kemudian, kutengok lagi sebelah timur, sepi. Mbak man sudah terlelap dalam tidurnya. Tak seorang pun yang terbangun dalam gedung 5 lantai itu. Mungkin dari 5 antai di al- mudabbarot., akulah satu2nya insan yang terbangun. Masih dalam tangisku, suara-suara mulai berdatangan. Entah darimana ia berasal. Yang aku tau, hanya suara2 dengkuran yang menyahut satu ama lain di aula itu. Lau, terdengar suara orang marah-marah yg tidak terlalu jelas. Bersahut orang yang tertawa sendirijuga tak terlalu keras, biasalah suara orang2 dialam bawah sadarnya alias ngelindur.
“ngeek…..”braakk!!!”. itu suara gerbang. Tapi aku juga tak tau gerbang sebelah mana. Ada lagi “buukk!!” entah apa yang jatuh, aku juga tak tahu. Selain itu masih ada “ dug dug dug” kadang cepat, reatif, kadang biasa saja. Seperti orang yang menaiki tangga. disamping itu, suara yang mirip dengan pak tukang yang sedang memalu sesuatu . yach, biasa……tepatnya dimana lagi kalau bukan bangunan baru sebelah barat ( utara al-mudabbarot)
“mbak man….” terpaksa ku panggil kakak kelasku. Awalnya aku memang gengsi u/ melakukannya. Tapi apa boeh buat? Insan yang kulihat terakhir kali memejamkan mata hanya kaka kelasku itu. Tapi tragis, tak ada sahutan darinya. Lalu kucoba memejamkan mata erat2 kututup telinga dengan sangat. Sayang, aku malah tersadar dengan satu suara yang dari tadi berbunyi namun terabaikan oleh telingaku. Suara dari eding “dek…..dek…..” berkali2 diiringi suara air kran yang keluar kadang cepat kadang lambat.
Next, aku menghampiri mbak man u/ kubangunkan, tapi saking sulitnya yang terbangun adalh adik kelasku, nuri. Setelah nuri sadar, tak lama kemudian mbak man juga tersadar.”takuuuut…..” kataku “ iya sini-sini bobok sini aja !” kata mbak man menawarkan. padahal, itu bukan tempat tidurnya. yach, biasa orang yang tidurnya nomaden. Sukanya nyempil2 “iya mbak, bobo’ sini aja “. Kata nuri menyahut. Lau, aku tidur diantara mereka berdua . “mbak denger ngga suara dari jeding?”.” Sssttt” katanya menenangkanku.” Ayo bibik kata mbak man. “pokoknya pean jangan tidur sebelum q tidur, ga’ bisa tidur nich”. Kataku dengan Pd-nya. “ iya-iya….” jawabnya.
Lagi2, q coba memejamkan mata, tapi tak berhasil juga, kuihat mbak man dan nuri sudah tidur lagi. “ tapi tak apalah, setidaknya jika ada apa2 ada orang yang siap kubangunkan.”fikirku”. lalu, sekarang adik kelasku bangun dengan sendirinya. Awalnya kukira ngelindur, tapi ternyata ia pergi ke jeding. Tak lama ia kembali. Ku bertanya “yen ngapain ke jeding?”. Tanyaku. “Pipis mbak” jawabnya, “berani?” yeni menganggukkan kepala. “Suara itu suara apa?….” “ suara air netes.” “ tuh kan dibilangin”. Sahut mbak man yang tiba2. Dek-dek bukan tes-tes “ sangkalku tidak terima karena masih penasaran dan parnopuoool”. “ ia mbak, air netes, tapi netesnya tepat diatas sabun, bukan diantai makannya suaranya jadi dek….dek….. bukan tes….tes
MALAM MENCEKAM
Oleh: Wahyu Tri Wibowo
            Ini kisahku di HMP…..
Waktu ku sedang BAB malam hari, tepatnya pada jam 01.00 malam. Perutku rasanya sakit banget, gak kepikiran BAB ada temennya apa nggak. Yang penting fokus mengeluarkan jurus bolu kuning. Tapi nggak tau kenapa bulu kudukku merasa merinding, akupun berdiri dan melihat sekeliling WC yang hening tanpa seorang pun dan lampu neon yang hidup mati hidup mati terus menerus, aku pun degdegan. Lalu aku berkata dalam hati” ah.. . cuek aja’. Akupun melanjutkan mengeluarkan jurus, entah kenapa serasa ada seorang yang lewat kesana kemari & ada suara pintu terbuka-tertutup terus menerus, & spontan aku berdiri “tiada seorangpun” gumamku. Bulu kuduk ku pun semakin merinding. Akupun melanjutkannya lagi, saat ku ingin mengambil air dengan cibuk, tapi entah mengapa tanganku terasa menggigil sekali dan tanganku gemeteran sekali. Akupun melihat ke arah air di dalam jeding tersebut. Tidak ada apa apa, kemudian ….. tiba tiba suara musik berbunyi dari arah warung pak Aheng. Tapi tak ada suara orang beli atau yang menjual tidak seperti biasanya. Aku tetap fokus dalam fikiranku “paling ya ada orangnya” , lalu pun kejadian yang dari awal tadi terulang terus menerus, aku pun semakin merinding tak karuan dan aku sudah tak bisa berfikir jernih, tiba tiba terlihat hal yang tak bisa di duga duga. Aku melihat kepala yang sangat menyeramkan, berbulu sangat lebat, keseluruhan kepala itu berwarna hitam, aku sangat ketakutan. Ketika aku ngeden kepala itu njengat (jemping atau standing), ketika gak ngeden kepala itu turun kembali dan kepala itu sangat besar dan ternyata kepala itu adalah “……………………………………………” (di sensor) ha ha ha ha ,,, jangan berfikiran jorok ya ,, ini ncuma untuk menghibur anda dari fikiran yang jenuh tak karuan hehehehehehehe
Created by : Trafalgar D_water Law

LEMBARAN KOSONG
Oleh : Ulfy Ayu Nur Laily (Upik)
Di perjalanan gue kediri surabaya. Tengah malam itu bus kelihatan sepi banget, soalnya semua penumpang dah pada tidur, kecuali aku, kernet, dan sopir bus. Serem banget tau rasanya, tempat duduk gue pas di tengah2 lagi huft.. diluar bus anginnya kenceng, petirnya juga menggelegar2 gitu, serem pokoknya. Sampe merinding bulu kuduk gue, tiba2 bus berhenti di tengah2 derasnya hujan dan ada seorang naik bus, ternyata itu penjual buku. “ah dari pada gue bengong kayak gini, mending gue baca buku” pikir gue.
Gue                   : “pak beli bukunya donk!”
Penjual buku      : “iya mbak”
Perlahan bapak itu mendekati gue
Penjual buku      : “mau beli buku apa mbak??”
Gue                   : “ada buku yang ceritanya horor gak?”
Penjual buku      : “Ada mbak, kebetulan tinggal satu ini, ceritanya juga bagus lo mbak!”
Gue                   : “yaudah, saya beli yang itu pak, harganya berapa?”
Penjual buku      : “ Rp.150.000 ,00 mbak”
Gue                   : “ha!! Mahal banget!”
Gara2 teriakan gue orng2 pada bangun
Gue                   : “hehe maaf ibu bapak!!”
Penjual buku      : “jadi beli bukunya gak mbak?”
Gue                   : “apa gak bisa kurang pak?”
Penjual buku      : “gak bisa mbak, memang harganya pas”
Gue                   : “yaudah deh jadi pak”
Penjual buku      : “ni buku nya!”
Uang 150rb habs begitu saja, tapi yaudah lah gak papa. Lalu penjual buku itu pergi, ketika sampai deket pintu keluar, penjual itu berhenti dan menoleh ke hadapanku, ia berkata “pesan saya, apapun yg terjadi jangan sampai buka halaman paling belakang, kalo sampe dibuka tanggung sendiri akibatnya”. Setelah itu penjual buku itu keliar bus dan hilang di tengah kegelapan. Setelah itu gue baca buku ni awal sampe akhir kecuali halman teakhir, “ceritanya seru juga sih, tapi dibuka gak ya?!” gue bingung banget ampe keringat bercucuran kayak orang ngeliat hantu. “kalo gue buka,,, ahh gak gak, tapi gue penasaran juga, apa ada sesuatu” akhirnya gue buka aja. Ternyata hanya ada lembaran kosong yang di bawahnya brtuliskan “ HARGA PAS Rp15.000,00”.
MALAM YANG PENUH DENGAN MISTERI
Oleh: Aldi Anwar
Di suatu hari tepatnya jam 3 malam, dan dimana kalo jam 3 malam itu pastinya kalo di HMP ada kegiatan yg namanya ISTIGHOSAH. Dimana santri2 HMP itu tiap malamnyapasti tak lepas dari yang namanya ISTIGHOSAH, lah pas ketepaan pada malam hari itu saya lagi ISTIGHOSAH, akhirnya saya pergi ke kamar pojokgedung tsanawi lantai 3, dimana kamar itu kalo pas ISTIGHOSAH jarang pool dioprak sama pengurus2.
Pas saya sampe kamar pojok, langsung saja saya buka pintunya, Ternyata ada 2 temen saya di dalam situ, sebut saja namanya “J” dan “S”. kalo si “J” itu tujuan tidur di kamar pojok itu karena emang badanya lagi gk enak, tapi kalo si “S” itu niatnya inginkabur dari ISTIGHOSAH. Pas saya sudah masuk kamar, langsung saya tutup dan saya kunci pintunya rapat2 agar tidak ada yang tau, setelah itu saya duduk dan memulai pembicaraan.
Saya     : “J” emang aw’mu loro opo to???
J           : Aku loro cikungunya all
Saya     : Oalah.!!, lah lak aw’mu “S”
S          : Eo, biasalah, sakit yang dating mendadak, kalo ada konser ISTIGHOSAH tuh badan saya mula sakit ha ha ha…..i
Saya     : koe iki pancen cah GENDENG “S”
Akhirnya sudah 15 menit mengobrol, kemuaian mereka berdua mulai mengantuk, akhirnya mereka tertidur. Saya yang pas malam itu tidak bisa tidur akhirnya terpaksa saya melek sendirian di kamar itu. Waktu mulai menunjukkan jam 4 malam, dan saya masih juga belum tidur. Tiba2 dari pekarangan belakang pondok, yang dimana disitu banyak pohon2 bambu dan yang lain, tiba2 dari arah bambu terdengar suara bayi menangis sangat deras, sampai terdengar dikamar pojok lantai 3. Aku mulai bingug “iki jane ana’e sopo, bengi2 namgis ng jero pekarangan seng isine gor ono wit2an pring. Lama kelamaan suara itu tdk berhenti2, sampe aku jengkel, akhirnya langsung saya ambil baterai terus aku senterin dari jendela kamar kearah pohon bambu2, saya cari kok gk ketemu2 , saya berkata dalam hati (masa yang nangis bayinya mbah yai zam-zam), karena pekarangan itu dekat sekalidengan ndalem beliau, Tapi tidak mungkin sekali. Terus saya membentak-bentak kearah bambu2 dari arah kamar pojok (esssssst, wes bengi ojo nangis). Setelah saya bilang kayak gitu suara nangisnya malah lebih keras lagi dari sebelumnya, sampe2 “J” yg lagi tidur terbangun ,mungkin karena mendengar omonganku tadi, terus “J” bilang kepada saya
“J”         :all, kui ana’e sopo toh bengi2 kok nangis neng pring2an (berkata sambil tiduran)
Saya     : lah eo, bengi2 kok nangis neng pring2an, opom karo ibu’mu gk di tukokne permen
J           : loh all panggah gak gelem meneng suarane, jajal di bengoki neh kon meneng all
Saya     : heeeeh menengo wes bengi ojo nangis terus (membentak kea rah bambu)
Setelah saya bilang kayak gitu, suara itu langsung berhenti!.
J           : all, suarane wes mendeg.!!
Saya     : eo, J, wedi psling tsk bengoki koyo ngono hahaha. Suara tadi terdengar saat istighosah di musholla membaca surat yasiin.
Bersambung.
MELIHAT PENAMPAKAN
Oleh : Antun
Malam jumat jam 12 tepat, aQ dan zulfa sudah trtidur lelap, tiba2 zulfa bangunin aq koz mendengar suara aneh dan saat dia menoleh ke sebelah kanan dia melihat penampakan serasa mendekati kita, zulfa semakin erat memegang tanganku dan aq pun terbangun. Saat aku membuka mata tiba2 aku melihat penangkapan di pojok lemari. Aku ngerasa menghampiri kita. Aq langsug memenjamkan mata dan menyebut nama Allah . tiba2 ada suara tikus dan zulfa tersentak kaget dan langsung duduk. Kita bertatapan muka dan langsung aku memeluk zulfa.

REKOR UNIK
Oleh : Ikhwanudin Thohir (El-Cassilas)
            Hari yang indah, mawar merekah, busung dada nampak gagah!!
Pagi yg segar, tubuh nan bugar namun tamparannya membuat anganku buyar ambyar.
Usai istirahat ku tersadar dari mimpi, mimpi indah yg hanya sesaat. Terdengar bel sekolah berbunyi tanda istirahat telah brakhir, aku sedikit bersantai dg menikmati segelas teh rio. perlahan langkah meninggalkan kantin… dengan santainya aku nylonong masuk kelas sembari aku bersiul2 khas india dan tak menghiraukan guru di dalam kelas aku langsung duduk di bangku pojok deretan belakang. Tak diasangka tak diduga raut wajah merah marah sang guru datang menghampiriku dg jenggotnya yang tebal membuat garang wajahnya. Plaak..plakk..plakk!! brulang kali beliau hantamkan buku yang di genggamnya ”kamu dah masuk telat, masuk tanpa salam nggak duwe adab!!” dan kubalas kata itu dg senyuman ngece, rupanya malah semakin menjadi, beliau hantamkan kembali buku itu berulang2. Dalam hati hanya mampu brucap ”titenono neng dalan tak cegat”. Suasana kelas jadi hening bak kuburan namun setelah ku renungkan sejenak memang diriku yang salah dan pikiran buruk itupun hilang. namun aku juga harus brterimakasih kepada sebut saja Mr. A “karena beliau telah menyelamatkan rekor saya (SD sampai MA ditampar guru)
Terimakasih Mr. A & kutunggu rekor selanjutnya di jenjang yg lebih tinggi xixiixixi
RITUAL MALAM
Oleh: El_Dhaa. .
Tepat pada pukul 00.00 wib, waktu yang tepat untuk melihat keindahan angkasa di malam hari, malam ini terasa sepi kawan_kawan yang biasa menemani gue telah terlelap dalam tidurnya, karena lelahnya aktivitas yang mereka lalui hari ini. . . gue hanya bersama wike, ima, dan ni’mah. Kita berada di dalam kamar yang telah tertutup rapat dengan angan yang tinggi, fikiran kita melayang jauh tanpa arah. entah bermula dari fikiran siapa gue dan ke_3 temen gue dengan bergotong royong menumpuk bantal dan selimut hingga menjulang tinggi agar gue dan temen2 gue menaiki tumpukan bantal tersebut. Tanpa gue rencanakan,gue terjatuh dan membuat teme2 gue ngikik gak karuan, hingga terdengar suara langkah kaki menuju kamar kita. ternyata pengurus yang sedang mengontrol keadaan malam, ketika pengurus tersebut membuka kamar, kita dengan posisi kaki di kepala kepala di kaki. Kita telah terlentang memejamkan mata, setelah pengurus tersebut keluar dan menutup pintu itu kembali, gue dan temen2 akhirnya beranjak bangun dan menyusun kembali bantal2 tersebut, dan kali ini kita menggunakan ember besar yang di balik, dan kali inilah wike yang mencoba untuk melihat ke indahan malam dan sebelum mencapai puncak jendela kamar, wike pun mengalami hal yang sama seperti gue, gue punya pikiran untuk memanjat lemari. . Posisi ima dan ni’mah sedang menjaga pintu kamar supaya pengurus yang tadi tidak masuk kamar kita lagi, akhirnya gue pun mencoba untuk memanjat lemari, perlahan demi perlahan gue mulai menaik pintu lemari ketua kamar gue, dan tiba2 “bbrukk” suara pintu lemari yang patah. . . temen2 gue ngakak sampai terpingkal_pingkal termasuk gue,
Gue       : mbak! Gimana ni pintu lemarinya patah?
Wike      : kok bisa sih, hahaha? ?
Gue       : kagak tau ni, tiba2 pas gue naik lemari tiba2 patah, mana toh lemari punya ketua
kamar lagi. . . . gimana nih? ? ?
gue gelisah, mikirin gimana caranya nyari alasan buat ngomong sama ketua kamar, dan gimana
caranya kembali seperti semula “ ima dan ni’mah te2p ngetawain gue gak ada abis2nya”
Wike      : gue juga gak tau nih! Udah pura2 gak tau aja
Gue       : tapi gue takut mbak?
Ni’mah  : pasang kayak lo nutup pintu lemari biasa aja. Teruis kita tidur deh biar gak
di curigai.
Ima       : iya betul banget tu kata ni’mah , coba dulu aja,
Gue       : entar kalo ketauan gimana
Ima       : gak2, biasa ae lo? ?
Dan gue ngejalanin sarannya ni’mah untuk menutup pintu itu kembali. Ke esokan harinya ketua kamar gue yang super galak, songong pokoknya super2 deh. . . Dia membuka lemarinya untuk mengambil buku pelajarannya, dan akhirnya “ceklek” pintunya lepas. . . anak kamar gue pada ngakak. . . sebut saja ketua kamar gue (aris).
Aris       : kok pintu kamar gue copot? Siapa yang abis manjat lemari, kalau gak ngaku gue aduin ke ketua pondok!
Gue dan ke_4 temen gue dengan posisi tegang akhirnya gue keluar ke aula depan kamar
Kita berbincang_bincang dengan ekspresi yang takut.
Ni’mah:” gimana nih entar kalo di aduin ke pengurus”?
Ima       : biasa aja lo degk! Gak usah panik kayak gitu”
Gue       : “ apa kita ngaku aja”? ?
Wike      : jangan da’ aneh2 aja lo.
Ketua kamar gue gak bosen2nya nyindir kita ber_4.
Ima       : “ biasa ae lo rek, dia malah setiap hari naik lemari,
Kalo kita di aduin aduin balik aja.”
Wike      ; nah! ya tu bener banget.
Akhirnya gue sama temen2 gue mulai biasa sama dia ( aris).dan aris mulai cari tau siapa yang
Patahin pintu lemarinya.
THE ENDT. . .
Terbirit-birit
Oleh : Yiena Nada Al-Farisy
Tepatnya dikamar i02, malem sabtu (saat belajar wajib) dgn asyiknya Q, Sari, dkk mengadakan “konser NGAMEN EMBERAN” awalnya hanya Q yg melantunkan syair2nya di sambung oleh Sari.
Lama trasa garing tanpa musik..!! kusambar hanger besi, langsung ku alun kesalah satu lemari tepat didepanku. Dgn cekatan Sari mengambil ember yg sedari tadi menawarkan diri u/ dipukul. Saking asyiknya, ternyata berlagu2 yang sudah kami tembangkan. Diantara lagu ngamen sampai akhirnya lagu dangdut lainnya..
@karena kelelahan kita berhenti sejenak@
–>teet … teet … bljar wajib usai
Masih saja kami lanjutkan konser, smakin asyik dibanding sebelumnya. Saat memikirkan lagu selanjutnya…?
–>DILUAR DUGAAN
Mungkin makhluk halus pun ingin merasakan konser khalayak makhluk kasar..!
tiba2 .. terdengar suara ketukan yg berasal dari kaca ndalem balik jemuran kamarku
“tuuk..tuk.tuk….” konser dihentikan
semuanya hanya terdiam seribu bahasa….
HENING….. SUNYI…
suara itu kembali terdengar “tuuk..tuk.tuk….”!!
berhasil membuat bulu kuduk Qta kompak berdiri..
Tanpa ba.. bi..bu. aaaaaaa!! Serentak kita angkat kaki, undur diri untuk membebaskan dari suasana mencekam ini…. langsung menjangkau pintu.. tp naas,, kita terjebak pintu! Berjubel t’ bisa bergerak, akhirnya aQ lah pertama lolos!! Q berlari ke teras Aula, langsung kuhentikan kipas tepat diarahku (menenangkan diri) dan Sari dkk berhamburan menuruni tangga menuju restaurant pondok alias koperasi u/ menenangkan diri dgn membeli minum seadanya
Benar2 melelahkan..! lain kali bikin konser sendiri..!
(To : Si Halus)                                                                  (From : Si Kasar)
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar